1.Memilih media salah satunya harus fleksibel dan
ekonomis,Mengapa?
Jawab:
Karena pada dasarnya media
pembelajaran merupakan alat untuk membantu dan mempermudah dalam proses ajar
mengajar.Medi pembelajaran memebantu tersampainya pesaian dari guru kepada peserta
didik atau murid sehingga pesrta murid paham dan mudah
mengerti.Pelajaran-pelajaran atau materi-materi yang di berikan seringkali
tidak hanya dapat disampaikan secara jeles kepada peserta didik hanya melalui
ucapan atau metode ceramah.Oleh karena itu perlu sekali media gambar,media
elektronik,dan media pembelajaran lainnya yang dapat membantu pesrta didik
untuk paham materi yang di sampaikan guru.Sehingga media pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan kemampuan atau sesuai dengan umur peserta didik
sehingga kita juga perlu mempertimbangkan pemilihan media pembelajaran yang
tepat bagi pesrta didik.Selain itu juga dalam pemilihan media pembelajaran
harus disesuaikan dengan kemampuan guru sendiri agar lebih mudah dan
terjangkau.
Menggunakan
media pembelajaran harus ekonomis karena media pembelajaran tidaklah harus
mahal contohnya memaksakan memakai media dari elektronik seperti suatu sekolah
harus memepunyai internet,OHP,layar focus atau yang lainya.Tetapi dapat juga
meningkatkatkan kreatifitas guru sehingga dapat memaksimalkan media pemblajaran
yang bersifat lebih ekonomis namun tujuan atau sasaran pembelajarandapat
tepenuhi.Sehingga walaupun peralatan media yang di pakai tidak mahal nmun
membantu peserta didik untuk mengerti.
Sewaktu akan memilih jenis media yang akan
dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis materi
pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu
ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis
media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki
tersebut. Karena salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah
bahwa tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua
materi pelajaran.
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran.
Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran.
Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.
2. Jelaskan
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran dapat memberi motivasi belajar
siswa?
Jawab:
Karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa
dapat lebih mengerti tentang apa yang gurunya sampaikan.Dengan menggunakn media
pembelajaran seorang siswa tidak akan merasa bosan karena teknik belajar
mengajar yang monoton, seperti hanya teknik ceramah saja.Siswa juga dapat
termotifasi dengan memakainmya media pembelajaran karena media pembelajaran
yang sesuai dengn umur serta tingkat sekolah siswa akan lebih menarik daripada
hanya sekedar berbicara saja.
3. jelaskana faktor efektifitas sebuah komunikasi?
Jawab:
Efektifitas sebuah komunikaasi
adalah efektifnya atau lancarya pesan tersampaikan dari komunikator sampai si
komunikasi sebagai penerima pesan, sampai si penerima pesan mengetahi dan
mengerti apa yang di sampaikan komunikator.
Komunikasi merupakan sebuah system yang didalamnya
terdapat beberapa komponen yang erlibat,diantaranya komunikator,komunikasi,chanel,massage,feed
back dan noise / barier.Pesan yang disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh
saluran atau chanal sampai ke komunikasi sebagai penerima pesan.Dipahami atau
tidaknya sebuah pesan oleh komunikan tergantung dari feed back yang diberikan
oleh komuinikan.Feedback fositif menunjukkan bahwa pesan dipahami dengan
baik,sebaliknya feed back negtif menunjukan pesan mungkin saja dipahami dengan
benar,Untuk membantu penyampaian pesanini diperlukan saluran berupa media
pembelajaran.
Faktor yang menyebabkan pesn tidak
dapat dipahamio dengan baik karena adanya noise dan barier atau hambatan dan
gangguan,noise ini dapat dialami oleh komunikator,bias terjadi pada
komunikan,pada pesan juga pada channel.Misalnya siswa tidak mebgerti apa yang
dijelaskan guru karena kondisi perut yang sedang sakit ,berarti gangguan ada
pada komunikan,siswa tidak menerima materi dengan jelas karena saat itu sedang
ada pembanguann sehingga suasan aberisik mengangu pendengaran,hal ini
salurannya yang tergangu .Guru tidak antusias ,tidak bergairah dalam mengajar
sehingga sisiwa kurang mengerti apa yang diterangkan gurunya karena guru
ersebut sedang ada masalah keluarga,hal in gangguan pad akomunikator.
Menurut Ishak menjelaskan factor yang mempengaruhi
efektifitas kounikasi adalah:
- Kemampua berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa dan kemampuan menulis.Sedangkan faktor dari penerima pesan diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti mendengar,melihat,dan menginterpretasi pesan.
- Sikap dan pandangan penyampai pesan kepad penerima pesan dan sebaliknya.Misalnya rasa benci,pandangan negatif,perasangka merendahakn satu diantara ke dua belah pihak,sehingga akn menimbulkan kurangnya respon terhadap isi pesan yang diosampaikan.
- Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan.Sumber pesan yang kurang memahami informasi yang ingin di capai akan empengaruhi gaya dan sikap dala proses penyampai pesan.Sebaliknya,penerima pesan yang kurang memahami inforamasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap dala proses penyampai pesan yang kurang memepunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan mampu mencerna informasi dengan baik.
- Latar belakang sosial biudaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan .Ketanggapan penerima pesan dalam memproses informasi tergantung dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan.
Berdasarkan
uraian diatas,jelas yergambar bahwaq media merupakan bagian dari froses
komunikasi.Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran
dalam komunikasi tersebut.Saluran/chenel yang dimaksud di atas adalah
media.Karena pada dasarnya pembelajaran merupaklan proses komunikasi,maka media
yang dimaksud adalah media pebeljaran.
4. Jelaskan penggunaan media yang tidak terprogram?
Jawab:
Penggunaan media dapat terjadi di
masyarakat luas. Hal ini ada kaitannya dengan keberadaanmedia masa yang ada di
masyarakat, misalnya televisi, radio, dan pengguna film melalui CD/DVD ROM.
Penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa media itu digunakan tanpa
dikontrol atau diawasi dan tidak terpogram sesuai tuntutan kurikulum yang
diberikan oleh guru atau sekolah. Dalam menggunakan media ini mereka tidak
dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Sehingga penggunaan media
didasarkan atas inisiatif sendiri tanpa disuruh. Medianya pun dapay diperoleh
dimana saja, mis: toko buku, supermarket, pameran pendidikan, Dll.
5. Apakah yang di maksud dengan e-lerning?
Jawab:
E-lerning adalah system pembelajaran yang memanfaatkan
media elektronik sebagai alat untukmembantu kegiatan pembelajaran.Sebagian
besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih diarahkan pada
penggunaan teknologi komputer dan internet.Melalui komputer,siswa dapat belajr
secara individual baik secar aterprogram maupun tidak terprogram.Secara tidak
terprogram siswa dapat mengakses berbagai bahan belajar dan informasi di internet
menggunakan fasilitas di internet seperti mesin pencari data (search
engine).Secara bebas siswa dapat mencari bahan dan informasi sesuai dengan
minat masing-masing tanpa adnya intervensi dari siapapun.Sebagian besar
kompeter juga sering dimanfaatkan untuk hiburan seperti bermain games,namun
demikian hal tersebut tidak dapat dihindari sebab penggunaan media elektronik
terutama internet bebas digunakan.
Internet juga dapat digunakn secara terprogram,salah
satunya dengan program e-lerning.Pada program ini sekolah atau pihak
penyelenggara menyediakan sebuah situs /web e-lerning yang menyediakan bahan
belajar secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interakif
.Kegiatan sisiwa dalm mengakses bahan belajar melelui e-lerning dapat dideteksi
apa yang mereka pelajari,bagaimana frosesnya,bagaimana kemajuan
belajarnya,berapa skor hasil belajrnya dan lain-lain.Di Indonesia pada umumnya
masih bersifat belended e-lerning,yaitu e-lerningbukan alat pembelajaran utama
melinkan sebagaibahan dan alat pelengkap dari pembelajaran
konvensional.Pembelajaran dengan konmtrol guru dikelas masih tetap
dominan,siswa belum secara totalitas menggunakan internet sebagai system
pembelajarannya.Internet baru berfungsi sebagai komplemen atau pengganti PBM
konvensional.
6. Apa saja jenis media yang dapat di pakai secara
perorangan?
Jawab:
Media dapat digunakan oleh seorang
sendirian saja atau istilahnya individual learning, banyak media yang memang
dirancang untuk digunakan perorangan. Media seperti ini biasanyabdilengkapi
dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book) sehingga orang dapat
memakainya secara mandiri. Bila dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang
belajar menggunakan media secara perorangan sebaiknya masing-masing menempati
tempat khusus (karel) sehingga tidak saling mengganggu. Karel ialah meja
belajar yang hanya cukup untuk satu orang. Tiap karel dilengkapi dengan
perlengkapan media seperti tape recorder, proyektor film bingkai, earphone,
layar kecil, dsb
7. Apakah media pembalajara yang telah diterapkan perlu
dievaluasi?Mengapa?
Jawab:
Perlu, karena kekuatan dan kelemahan
dari medi pembelajran yang telah dibuat oleh guru biasanya dapat diketahuai
dengan lebih jelas seelah program tersebut dilaksanakan dikelas dan dievaluasi
dengan seksama.Hasil yang diperoleh dari evoluasi aklan memberi petunjuk kepada
guru tentang bagian-bagian mana dari media pembelajaran tersebut yang sudah
baik dan bagian mana pula yang belum baik sehingga belmdapat mencapai tujuan
dari pengembangan media pembelajaran yang diharapkan yang dalm hal ini terikat
dengan pencapaian tujuanpembelajaran yang telah dissun.
Atas dasar hasil evaluasi tersebut dilakkan
perbaikan-perbaikan yang diprrlukan,baik pada waktu medi tersebut sedang
digunakn maupun setelah media tersebut digunakn.Perbaikan yag dilakukan setelah
media ini selesai digunakan akan berguana untuk keperluan penyempurnaan media
pada kegiatan pembelajaran selanjtnya.
8. Apa tujuan dari evaluasi media pembalajaran?
Jawab:
Tujuan dari evaluasi media pembeljaran yaitu:
- Memilih media pendidikan yang akan dipergunakan oleh kelas
Tidak semua
media yang dibuat oleh guru dan yang telah tesedia di sekolah dapat digunakan
dalam pembelajran dikelas.Media pembelajaran yangdapat digunakan dikelas
semestinya harus nenar-benar media yanbg telah dievaluasi dengan sebaik-baiknya
sehingga media tersebut benar-benar layak untuk digunakan.Adakalanya guru
memaksakan media memaksakan media tetentu yang kurang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakn sehingga bukan peningkatan proses pembelajaran yang dirasakan,sebaliknya
beragam masalah baru muncul misalnya komentar-komentar yang kurang penting yang
terlontr dari siswa dan lain sebagainya.Kondisi seperti ini tentunya bukan
sesuatu yang diharapkan oleh guru.oleh karena itu sebelum guru mengguanakn
media dalam proses pembelajaran alangkah lebih baik jika dievaluasi erlebih
dahulu secara cermat.
Selain
itu,adasklanya guru memandang penting ununk memanfaatkan berbagai media untuk
menyampaikan materi tertenu misalnya untuk pokok bahasan trancportasi guru
menghendaki penggunaan model,gambar,poster,dan lain-lain.Proses pemilihan
seperti ini pelu dipertimbangkan dengan matang sehingga media yang dipilih
betul-beti evektif dalasm mendukung proses pembelajaran yang
dikehendaki.Disinilah kita melihat betapa kemampuan gurui ubtuk mengevaluasi
media menjadi bagian penting utukmenentukan media yang akan digunakn didalam
kelas.Evaluasi media membantu guru dalam menentukan pilihan media yang tepatdan
sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
- Untuk melihat prosedur/mekanisasi penggunaan suatu alat
Mekanisasi
penggunaan suatu media merupakan salah satua bagian penting dalm pengembngan
media yang harus dievaluasi.Prinsipnya,media pembelajaran yang dibuat harus
mudah digunakan oleh pemakai atau dalam istilah asingnya disebut “ease of
use”atau”unsure Friendly”.tiadak jarang kita menemukan media dengan tampilan
yang begitu bagus namun pada saat digunakan malah macet atu bahkan susah untuk
dioprasikan.Hal tersebut harus dihindari sehingga nmedia yang teleh kita gunakan
memenuhi kelayakan teknis penggunaannya.Tentu kita berharap media yang sudah
bagus dan kita gunakan tidak terkendala oleh persoalan teknis tertentu yang
berakibat media tersebut tidak berfungsi denganbaik.
Sering
terjadi dalam froses guru dengan penuh percaya diri mengajar dengan menggunakan
media tertentu tapi karena yang bersangkutan kurang memperdulikan hal-hal yang
terkait dengan mekanisasi suatu media semua rencananya bias berabtakan dan
pembelajaranpun pelaksanaanya menjadi terhambat.Dalam hal ini evaluasi terhadap
mekanisasi /prosedur penggunaan suatu alat menjadi sangat penting.
- Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut tel;ah tercapai
Setiap media
pembelajaran tentunya memiliki karakteristik dam manfaat yang berbeda antara
media yang satu dengan yang lainya terikat dengan pencapaian tujuan
pembelajaran.Sebagai ciontoh meds radio.Media ini memiliki keunggulan dalam
menyampaikan pesan-pesan yang dikemas secara audio sehingga siswa dapat
mendengar secara langsung,otentik dan lengkap tentang sesuatu misalnya suara
kicauan burung berbeda dengan radio media vidio lebih lengkap lagi kemasan isi
pesannya karena dapat menyampaikan dua jenis informasi atau pesan dalm bentuk
suara (audio) dan gambar (visual).Dengan dilakukannya evaluasi kita akan dapat
mengukur sejauhmana media-media yang ada dengan keunggulan-keunggualannya
tersebut dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.Keberadaan
media tersebut tenunya bukan sekedar untuk memamerkan berbagai media kepada
sisiwa akan tetapi lebih diarahkan untuk memfasilitasi pengalaman belajar
tertentu yang hanya bias diperoleh melalui media tersebut.
Pemanfaatan
media fidio dalam pembelajaran tentunya bkan hanya untuk menunjukkan kepada
sisiwa bahwa pembelajaram pada saat sekarang sudah lebih maju medianya, tetapi
yang lebih penting dalam informasi yang ditampilakan melalui media vidio
memberikan pengalaman belajar yang lebih lengkap,jelas,variatif,menarik serta
menyenagkan.Evaluasi media ditunjukkan untuk melihat apakah suatu media
benar-benar dimanfaatka sebagaimana mestinya aau hany asekedar aksesoris kelas
yang tidak secara lamgsung mendukung penyele ggaran kegiatan belajar yang berkualitas.
- Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan
Evaluasi
media pembelajaranpun diarahkan untuk memilih sejauhmana kemampuan guru
mengguanakn media yang ada disekolah termasuk juga media yang telah
dikembangkannya sendiri.Seringkali ditemukan dalam kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan media gurau kurang maksimal dalm menggunakanya.Hal tersebut
mungkin saja di akibatkan Karen apengetahuan dan keterampilan guru belum
memadai atau bahkan tidak menguasai bagaimana mennggunakan suatu media.Hal
seperti ini sangat penting diperhatikan karan ekemampuan mengguanakan media
bukan hal yang sepele.Tidak jarang ada sekolah dengan fasiliytas media
yangmemadai namun karena gurunya tidak mampu menggunakanm media-media yang pad
askhirnya media-media tersebut sia-sia adanya.Padahal jika keberadaan media
tersebut ditunjang dengan kemapuan guru-guru dalam memanfaatkanya tentu akan
sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan program pembelajaran
disekolah itu yang berujung pada pencapaian mutu pendidikan secara keseluruhan.
- Memberikan informasi unuk kepentingan administasi
Media
pembelajaran dan pemanfaatanya harus dikelola dengan baik melalui proses
pengadministrasian ang sesusi dengan aturan yang berlaku.Keberadaan dan
keberfungsisan media disekolah harus sulalu dievaluasi secar aberkala sehingga
dapat memebantu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.Hasil evaluasi ini
akan sangat bermanfaat untukmenjadi baan pertimbangan dalm pengelolaan media
termasuk aspek administrasinya,misalnya yang terkait dengan prosedur pengadaan
media baru mengingat media-media yang ada sidah kurang layak untuk digunakn
lagi.
Media-media
yang masih dianggap layak untuk digunakan harus diadministrasikan dengan baik
sehingga apabila ada yang memerluakn media tersebyt tinggal langsung
digunakan.Sebaliknya media-media yang berdasarkan hasil evaluasi sudah tidak
layak, mungkin masih bias digunakn setelah diperbaiki terlebih dahulu atau
bahka ada media-media yang harus dibuang karena sangat rusak.
· Untuk
memperbaiki alat media itu sendiri
Evaluasi
media pada akhirnya akan terkait dengankondisi media it sendiri.Media yang ada
di sekolah harus dievaluasi tingkat kelayakan pakainya setiap saat sehingga
jika akan digunakn tidak ada masalah dan langsung dapat dipakai.Dengan demikian
melaui proses evaluasi media ini akan dapat teridentifikasi secara lengkap
media-media mana saj ayang rusak parah,dalam kondisi rusak namun masih dapat
diperbaiaki, termasuk media-media apa saj ayang masih baguys dan layak pakai.Gambaran
hasil identifikasi ini akan sangat bermanfaat terhadap kelangsungan pemanfaatan
media sebagai variable yang sangat brpengaruh dalam peningkatan kualias
pembelajaran disekoalh.Jika berdasarkan hasil evaluasi media kerusakan atau
ketidakfungsian media itu dapat diperbaiaki sendiri oleh guru,maka guru dapat
langsung memperbaikinya, alangkah lebih baik jika meminta bantuan teknisi yang
benar-benar menmahami dan mampu memeperbaikainya sehingga media yang rusak
dapat difungsikan kembali seperti semula.
Kelembapan Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan
samudra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau,
sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin
banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara
tersebut.
Kelambapan udara adalah jumlah uap air yang dikandung udara. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut
Higrometer.
Dua jenis kelembapan udara iaitu:
kelembapan relatif atau (relative humidity) adalah
bilangan yang menunjukkan perbandingan antara jumlah wap air yang dikandung
udara dengan jumlah maksimun uap air yang dapat dikandung udara pada suhu dan
tekanan yang sama.Kelembapan relatif dinyatakan dengan persen (%) Contoh, pada
suhu 25° C udara bervolume 1 m3 maksimal dapat memuat 20 gram uap air. Namun
kenyataannya hanya mengandung 15 gram uap airllkj,gklkkhllkmg.
Contoh penghitungan kelembapan relatif:
Q = tekanan uap air nyata / tekanan uap air maksimum X
100
Dalam 1m3 udara yang
suhunya 20°C terdapat uap air 14gr (basah absolut 14 gram)
sefangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20°C adalah
20gram.
Jadi,kelembapan relatif udara tersebut 14/20 x 20% =
70%
Kelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur
jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering.
Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio kilogram uap air, mw,
per kilogram udara, ma .
Rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Kelembaban Absolud atau mutlak (absolute humidity)
adalah jumlah uap air yang terdapat dalam 1 m3 udara ( gram/m3 ). Kelembapan
mutlak dinyatakan dalam gram.Kelembapan absolut mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).
Kelembapan nisbi adalah perbandingn antara tekanan uap
yang ada (actual) dan tekanan uap maxsimum yang dapat di capai pada temperatur
itu.Kelembapan nisbi juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara uap air
yang benar-bemar ada dalam udara dan jumlah uap air maksimum.Kelembapan nisbi
dinyatakan dengan persen.
Kandungan uap air di dalam udara tidaklah tetap
dipengaruhi oleh temperatur masa udara tersebut.kemampuan uap udara uga dalm
menampung uap air juga berubah-ubah tergantung pada temperatur.Jika kanungan
uap terlalu besar maka,terjadilah kondensasi dalam bentuk titik-titik air.
Kelembapan udara juga berbeda-beda dalam satu wilayah dan wilayah lainnya
karena temperatur antarwilayah lainnya di bumi juga berbeda,baik karena
ketinggian,waktu(pagi,siang,sore,malam),maupun letak lintang.Semakin keutara
atau selatan katulisthiwa,umumnya kelembapan udara menurun.Besarnya kelembapan
udara didaerah teropis disebabakan raidasi sinar matahari yang tinggi yang
menyebabkab tingginya penguapan.
Hygrometer adalah alat untuk
mengukur kelembapan udara. Biasanya ditempatkan di dalam box penyimpanan barang
yang memerlukan kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan
kamera. Keadaan ini akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan
tersebut.
Pada reed case diatas, hygrometer yang digunakan
mempunyai skala dari 0 hingga 100. Kelembapan ideal berada pada nilai 40 sampai
70. Apabila jarum penunjuk berada pada nilai dibawah 40, anda harus menambahkan
air pada tempat yang sudah disediakan (terletak disebelah kiri).Hygrometer reed
case sangat berguna apabila konsentrasi uap air di udara sangat rendah. Dengan
menjaga kelembapan reed, maka reed akan lebih terawat dan dapat bertahan lebih
lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Kritik dan Saran Anda