Pages

Pembahasan Mengenai Malaikat Lengkap, Pembagian Malaikat Dan Tugasnya, Dll !

A. Pengertian Malaikat

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah dari cahaya, mahkluk Allah yang tidak mempunyai nafsu dan selalu tunduk dan patuh terhadap pertintah-perintah Allah Swt.

Menurut bahasa, kata Malaikat merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan.

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul
B. Wujud Malaikat

Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-’Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
C. Pembagian Malaikat dan Tugasnya
MALAIKAT JIBRIL
Malaikat Jibril mengepalai seluruh malaikat, Ia memiliki beberapa nama lain, ialah Namus, Ruhul Amin (roh yang diberi kepercayaan) dan Roh Kudus (roh yang suci). Nabi Muhammad Rosulullah saw. pernah melihat rupa aslinya. “Sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.” (QS. 53/ An-Najm: 13)
Malaikat Jibril juga pernah menampakkan diri menjadi seorang pria kepada ibunda Nabi Isa as. Ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu ternpat di sebelah timur (Baitulmaqdis), lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka, lantas Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Dia (Maryam) berkata, “Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa”. Dia (Jibril) berkata, “Sungguh aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak lelaki yang suci.” (QS. 19/ Maryam: 16-19)
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rosul. “(Dia-lah) Yang Mahatinggi Derajat-Nya, Yang memiliki ‘Arasy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).” (QS. 40/Al-Mukmin: 15) Dia pula yang menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an kepada Muhammad Rosulullah saw. Katakanlah (Muhammad), “Barang siapa memusuhi Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan (kitab-kitab) terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 2/ Al-Baqoroh: 97)
MALAIKAT MIKAIL
Adalah malaikat yang bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah SWT. “Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rosul-rosul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. 2/ Al-Baqoroh: 98)
Malaikat Mikail juga kerap mendampingi malaikat Jibril. melaksanakan tugas-tugasnya, antara lain:
# sewaktu Jibril membedah dada Nabi Muhammad saw., Malaikat Mikail as. yang mengambil air zam-zam untuk mencuci hati beliau.
# Mendampingi Malaikat Jibril as. mengantarkan Nabi Muhammad saw. melakukan isro’ mi’roj.
MALAIKAT ISROFIL
Adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala (terompet) pada saat tiba hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan dari alam kubur kelak. “Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS. 39/Az-Zumar: 68)
Dalam suatu doa, Nabi Muhammad saw. juga pernah menyebut nama Isrofil. “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Isrofil, Pencipta langit dan bumi. Yang Maha mengetahui yang gaib dan zhohir, Engkaulah yang menghukum di antara hamba-Mu pada apa-apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku kebenaran dari apa-apa yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjuki siapa saja yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi, dari ‘Aisyah ra.)
MALAIKAT IZROIL
Adalah malaikat yang bertugas mencabut ruh (nyawa) semua makhluk Allah SWT. termasuk mencabut nyawa para malaikat, dan kelak mencabut nyawanya sendiri. Karena itu dia mendapat julukan “malaikat maut”, yang mengantarkan kematian. Tentu saja tugas tersebut dia lakukan setelah mendapat perintah dari Allah SWT. “Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.” (QS. 79/ An-Nazi’at: 1-2)
MALAIAKT MUNKAR
Adalah malaikat yang bertugas menginterogasi manusia di alam kubur. Abu Huroiroh ra. menceritakan, Rosulullah saw. bersabda, “Apabila seorang mayat atau seorang kamu telah dikuburkan maka datanglah kepadanya dua malaikat yang berwarna hitam dan biru. Yang satu bernama Munkar, dan satu lagi bernama Nakir. Lalu keduanya bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang pria ini?”Jika ia menjawab, “Dia adalah hamba Allah dan Rosul-Nya, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya”, maka keduanya berkata, “Kami sudah mengetahui bahwa kamu mengatakan kalimat ini. Lalu kuburnya diluaskan hingga tujuh puluh hasta kali tujuh puluh hasta, dan diterangi dengan cahaya. Kemudian dikatakan kepadanya, “Tidurlah kamu”, ia menjawab, “Bolehkah aku kembali kepada keluargaku di dunia agar aku dapat menceritakah kepada mereka apa yang terjadi?” Kedua malaikat itu berkata, “Tidurlah kamu seperti tidurnya seorang penganten yang tidak akan dibangunkan kecuali oleh istrinya yang paling dia cintai, hingga Allah membangkitkannya.”
Jika mayit itu seorang munafik, maka ia akan menjawab, “Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut mengatakan seperti perkataan mereka, sedangkan aku tidak memahami.” Lalu kedua malaikat itu berkata, “Kami mengetahui bahwa kamu mengatakan demikian.” Maka diperintahkan kepada bumi, “himpitlah dia.” Bumi pun menghimpit mayat itu hingga tulang-tulang rusuknya berantakan, dan is akan selalu diazab hingga Allah SWT membangkitkannya kelak.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu ‘Ashim)
MALAIKAT NAKIR
Malaikat Nakir mempunyai tugas yang sama seperti malaikat Munkar
MALAIKAT ROQIB
Adalah malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan perbuatan baik manusia.
MALAIKAT ATID
adalah malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan semua perbuatan jahat manusia. Tentang kedua malaikat ini (roqib dan atid), diterangkan dalam Al-Qur’an, “Sungguh bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 82/A1-Infithor: 10-12)
MALAIKAT RIDWAN
Adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga tempat manusia menerima imbalan dari ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
MALAIKAT MALIK
Adalah malaikat yang bertugas menjaga neraka, tempat manusia menerima imbalan dari kedurhakaannya kepada Allah SWT. Mereka berseru, “Wahai (malaikat) Malik, biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS. 43/ Az-Zukhruf: 77)
D. Golongan Malaikat

Ditinjau dari kedudukan dan tugasnya, para malaikat dikelompokkan dalam 8 (delapan) golongan.
Malaikat Hamalatul ‘Arsy, yaitu para malaikat pemikul Arsy. Mereka adalah malaikat yang pertama diciptakan, dan menempati tingkat tertinggi.
Malaikat Haffun, yaitu para malaikat yang mengelilingi Arsy.
Malaikat Ruhaniyun, adalah kelompok malaikat bangsa ruhani, yang selalu bertasbih dan bertahlil dengan suara keras.
Malaikat Karobiyyun, adalah kepala-kepala malaikat yang berada di sekitar ‘Arsy.
Malaikat Safaroh, adalah para malaikat yang menjadi penghubung antara Allah dengan para nabi dan orang-orang saleh. Tugas mereka adalah melaksanakan perintah-perintah Allah SWT. Selain itu menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rosul, dan menyampaikan ilham dan mimpi kepada para nabi dan orang-orang saleh.
Yang tergolong dalam malaikat safaroh, ialah Jibril as., Mikail as., Isrofil as., dan Izroil as.
Malaikat Hafadhoh, adalah malaikat yang menjaga manusia. Jumlahnya dua puluh malaikat.
Malaikat Katabah, adalah malaikat yang memindahkan ketetapan-ketetapan dari Lauh Mahfudh.
Malaikat Zabaniyah, adalah malaikat yang menyiksa orang-orang berdosa. “Kelak kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah.” (QS. 96/ Al-Alaq: 18)
Penciptaan Malaikat

Terjemahan dari kitab “Kasbul Ghaibiyah” Sesunguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail, sebagai pemimpin bagi seluruh malaikat yang jumlahnya hanya Allah yang mengetahui. Mereka bertugas mengatur semua kegiatan makhluk Allah, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.

Malaikat Jibril sebagai SHAHIBUL WAHYU, yang bertugas menyampaikan pesan Allah berupa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, juga berupa ilham kepada Wali Allah. Malaikat Mikail sebagai SHAHIBUR RAZZAQ, yang bertugas mengatur pembagian rizki Allah kepada seluruh makhluk yang di darat, laut, maupun udara. Juga seluruh makhluk yang hidup di atas langit. Malaikat IzrAil sebagai SHAHIBUR RUH, yang bertugas mengatur pencabutan nyawa makhluk yang memiliki ruh, seperti manusia, jin, hewan, malaikat dan seluruh makhluk langit, kecuali yang Allah kehendaki untuk tetap hidup. Malaikat Israfil sebagai SHAHIBUL QORN, yang bertugas menentukan segala akhir kehidupan makhluk dan menentukan pembangkitan mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan pengadilan akhirat.

Saidina Abdullah bin Abbas r.a, menjelaskan : malaikat IsrAfil adalah malaikat pertama yang diciptakan oleh Allah, pada saat penciptaan malaikat Israfil, ia memohon kepada Allah agar diberikan kepadanya, kekuatan 7 petala langit dan bumi, kekuatan angin dan kokohnya gunung, kekuatan seluruh jin dan manusia serta kekuatan seluruh binatang buas, maka Allah kabulkan permintaannya tersebut. Dari atas kepala sampai tapak kakinya dipenuhi dengan bulu yang terus menerus bertasbih memuji ke Maha Agungan Allah dan disetiap bulu ada satu malaikat yang bertasbih hingga datangnya hari kiamat, mereka dinamakan malaikat MUQORROBUN, yakni malaikat pemikul Arsy (dan pada setengah riwayat mereka dinamakan malaikat KIRAMAN KATIBIN) yang diciptakan serupa dengan malaikat Israfil, adapun jumlah bilangan mereka hanya Allah yang mengetahuinya. Malaikat Israfil selalu menengok ke dalam neraka jahannam, setiap menengok ia menangis dan menjerit, karena takut azab Allah yang selalu mengintainya. Dan tentang besarnya malaikat Israfil adalah, apabila seluruh air laut yang ada di dunia ini dituang/ditumpahkan ke atas kepalanya, maka tidak ada satu tetespun yang terjatuh.

Malaikat yang diciptakan setelah Israfil adalah malaikat Mikail, masa penciptaannya adalah 500 tahun. Dari atas kepalanya sampai telapak kaki dipenuhi dengan bulu yang terbuat dari minyak Ja aron, sayapnya berwarna hijau yang terbuat dari larutan minyak Zabarjad. Pada setiap bulunya ada seribu macam wajah, dan pada setiap wajahnya ada seribu mata, yang semuanya menangis, karena merasa kasihan kepada setiap orang yang beriman tapi masih suka mengerjakan dosa besar, dan pada setiap wajah ada seribu mulut dan lidah yang selalu bertasbih mengagungkan asma Allah dengan 1000 macam bahasa yang berlainan. Dan pada setiap wajahnya ada sejuta titik yang terdiri dari para malaikat, mereka adalah tentara malaikat Mikail yang bertugas membantunya mengatur pembagian rizqi Allah kepada seluruh makhluk, namanya malaikat KARIBUN. Mereka melakukan tugasnya sambil bertasbih kepada Allah sampai datangnya hari kiamat, maka tak ada satupun rizqi Allah yang ada di permukaan bumi ini, kecuali di dalamnya ada satu malaikat yang menjaganya.

Malaikat Jibril diciptakan setelah penciptaan malaikat Mikail, masa penciptaannya adalah 500 tahun. Malaikat Jibril memiliki 1600 sayap. Dari atas kepala sampai telapak kakinya dipenuhi dengan bulu yang terbuat dari minyak Ja aron dan pada setiap helai bulunya mengeluarkan cahaya laksana bulan purnama. Malaikat Jibril masuk ke dalam lautan cahaya Illahiyah sebanyak 370 kali setiap harinya, maka apabila ia keluar dari dalam lautan cahaya Illahiyah, berguguranlah titik-titik yang memenuhi sayapnya, lalu Allah ciptakan dari setiap titik yang berguguran itu satu malaikat untuk mendampinginya kemana saja ia pergi, mereka dinamakan malaikat Ruhaniyun yang selalu bertasbih hingga tibanya hari kiamat.

Malaikat Allah yang terakhir diciptakan adalah malaikat Izrail, ia dikenal juga dengan sebutan malaikat maut. Besar, kuat, rupa dan bentuknya sama persis dengan malaikat Israfil. Dalam sebuah khabar diceritakan, bahwa tatkala Allah akan menciptakan malaikat maut, perihal penciptaannya dirahasiakan bagi seluruh makhluk Allah yang tinggal di langit serta ditutupi dengan 1000 lapis hijab yang terbuat dari cahaya. Mengenai besarnya adalah andaikan seluruh air lautan dituangkan di atas kepalanya, maka tidak ada satu tetes pun yang terjatuh. Dan jauhnya perjalanan jarak antara Masyriq dan Maghrib (Timur dan Barat) bagaikan seorang yang sedang menghadapi hidangan di atas meja makan. Dan besarnya alam raya ini bagi malaikat maut, seperti seseorang yang tengah membolak balikkan sekeping uang logam. Pada saat penciptaannya, ia diikat dengan 70.000 rantai, dan setiap rantai panjangnya 1000 tahun perjalanan dunia, dan tidak ada satu pun malaikat Allah mengetahui dimana tempatnya berada dan bagaimana rupa sebenarnya. Maka tatkala Allah menciptakan Almaut, Dia mempercayakan Almaut pada malaikat Izrail untuk menanggungnya.

Malaikat Izrail bertanya kepada Allah : a Allah, apa dan siapa Almaut itu?? Allah segera membuka tabir yang menutupi Almaut, sehingga seluruh malaikat yang ada di langit dapat menyaksikannya. Lalu Allah berfirman kepada Almaut : ai Almaut, terbanglah di atas kepala mereka dan tebarkanlah seluruh sayapmu Almaut segera terbang dengan gagahnya di atas para malaikat, demi melihat kehebatan dan kewibawaannya, mereka jatuh tersungkur tak sadarkan diri selama 1000 tahun, setelah sadar mereka serentak bertanya a Allah, makhluk apakah itu?, betapa hebatnya dia, sehingga kami tak sanggup menyaksikannya?? Allah menjawab : ialah Almaut, dan kalian semua akan merasakan kepedihannya Kemudian Allah berpaling kepada malaikat Izrail : a Izrail, genggamlah dia, Aku percayakan Almaut kepadamu.

Malaikat Izrail bertanya : a Allah, zat yang memiliki segala kekuasaan dan kekuatan, bagaimanakah aku harus menggenggamnya, sedangkan ia lebih besar dan lebih hebat dari pada aku?? Allah menjawab : angan khawatir, engkau memiliki kekuatan yang tidak pernah Kuberikan kepada makhluk yang lain, genggamlah Almaut atas perintah dan izin-Ku Akhirnya malaikat Izrail bersedia menerima perintah Allah untuk mengendalikan Almaut bagi seluruh makhluk yang memiliki ruh.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, sebelum Almaut dipercayakan kepada malaikat Izrail, ia minta izin kepada Allah untuk berteriak di tujuh petala langit, dan Allah pun memberinya izin, lalu ia berteriak sekuat tenaga sehingga suaranya menggetarkan seluruh penduduk 7 lapis langit. ai makhluk Allah, akulah Almaut, yang akan mencerai beraikan sepasang suami isteri yang sedang bercinta membina rumah tangganya. Akulah yang akan memisahkan anak dari induknya, sehingga ia menjadi yatim piatu. Akulah yang akan membuat seorang suami menjadi duda, dan seorang isteri menjadi janda, akulah yang memporakporandakan ketentraman hidup manusia. Akulah yang meramaikan pekuburan dan ingatlah seluruh makhluk Allah aku akan mendatangimu, walaupun kamu sembunyi di dalam sebuah benteng yang terbuat dari baja sekalipun Demikianlah teriakan Almaut yang membuat gentar seluruh penduduk langit dan bumi.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, bahwa apabila Almaut hendak mendatangi seseorang, ia berdiri tegak dihadapannya, lalu orang itu bertanya : iapa kamu dan apa maksud kedatanganmu untuk menemuiku?? Almaut menjawab : kulah Almaut mendengar jawaban tersebut, tubuh orang itu bergetar. kulah yang akan mengeluarkanmu dari kehidupan dunia, akulah yang akan menjadikan anak kesayanganmu menjadi yatim, akulah yang akan membuat isteri kesayanganmu yang cantik menjadi janda, dan akulah yang akan menjadikan harta kekayaanmu menjadi hak ahli waris Mengapa kau sia-siakan hidupmu yang sebentar ini?, mengapa tidak kau penuhi catatan kitab amalmu dengan kebaikan?, mengapa kau lupakan ajaran Tuhanmu yang telah melimpahkan rizqi yang banyak?, mengapa kau pentingkan kehidupan dunia-mu dari pada akhirat-mu, padahal engkau tahu bahwa kehidupan di negeri akhirat itu lebih baik dan kekal?. Pada saat inilah Allah telah menentukan akhir hidup-mu, bersiap-siaplah hai hamba Allah yang durhaka, ruhmu akan kucabut!!. Ketika mendengar keterangan dari Almaut, ia segera memalingkan kepalanya ke kanan, disana ia melihat Almaut sedang menatap tajam kepadanya, begitu ia menatap ke Sebelah kiri, atas, bawah, bahkan ketika ia memejamkan matanya sekalipun, seolah-olah Almaut berada di pelupuk matanya.

Diceritakan pula dalam sebuah riwayat, bahwa tempat tinggal Almaut, adalah langit ke tujuh, akan tetapi ada ulama ahli kasyap yang berpendapat, bahwa tempat tinggalnya di langit yang keempat, dan Allah menciptakannya dari cahaya. Almaut memiliki wajah yang menghadap ke Barat, Timur, Utara dan Selatan serta 70.000 kaki dan 4000 sayap, tubuhnya dipenuhi dengan mata dan lidah yang jumlahnya sebanyak bilangan makhluk Allah yang bernyawa, dari pada manusia, jin, hewan, malaikat dan seluruh makhluk Allah yang tidak kita ketahui namanya, mata tersebut selalu mengawasi makhluk yang ditujunya, maka apabila makhluk itu mati terpejamlah mata yang menempel di tubuh Almaut.

Dan menurut riwayat yang lain, Almaut memiliki 4 wajah yang berlainan letak di atas kepalanya. Yaitu :
1. Wajah yang ada di atas kepalanya.
2. Wajah yang ada dihadapannya
3. Wajah yang ada di belakangnya
4. wajah yang berada di telapak kakinya.

Tatkala alamut hendak mencabut ruh para Nabi dan Rasul serta ruh para malaikat, ia menggunakan wajah yang ada di kepalanya, apabila hendak mencabut ruh orang mu in yang sholeh, ia menggunakan wajah yang ada dihadapannya, apabila hendak mencabut ruh orang kafir, ia menggunakan wajah yang ada di belakangnya, dan apabila ia hendak mencabut ruh iblis, jin dan segala tentaranya, ia menggunakan wajah yang ada di telapak kakinya, salah satu kakinya selalu berpijak di tepi surga dan kakinya yang lain berpijak di tepi neraka.

Apabila ada orang kafir yang akan menemui ajalnya, Almaut segera turun dari langit bersama malaikat azab dengan wajah yang hitam dan kedua matanya yang merah menyala, ia membawa seperangkat pakaian dari neraka, kemudian keduanya duduk di sisi mayit sambil menanti kedatangan malaikat Izrail, maka setelah ruh si kafir itu dicabut, lalu diberikan ruh itu kepada malaikat azab untuk dibawa ke Sijjil (tempat menyimpan arwah orang-orang kafir).

Tatkala malaikat maut menjumpai sesorang yang hendak meninggal dunia ia bertanya kepada orang itu, ai hamba Allah, apakah engkau mengenalku?, akulah malaikat maut yang telah mengambil (mencabut) ruh kedua orang tua mu, dan sebenarnya engkau pun telah tahu bahwa suatu saat akupun datang mencabut nyawamu, mengapa semua ini tidak kau sadari?, bukankah telah cukup peringatan dari kedua orang tua mu, pada saat ini aku hendak mencabut nyawamu, dan engkau dapat menyaksikan ratapan dan tangisan anakmu, isterimu, tetanggamu dan sahabatmu yang mengiringi kepergianmu ke alam akhirat ai hamba Allah, akulah malaikat maut yang telah lama kau kenal, betapa banyak tanda-tanda yang telah kau ketahui tentang saat kedatanganku, bagaimanapun hebat dan kuasanya seseorang, bagaimanapun kaya rayanya seseorang, dan bagaimanapun cantiknya, semua tak terlepas, dari pengawasanku ai hamba Allah, bagaimana penilaianmu terhadap kehidupan ini?? si mayit menjawab, ada saat ini akupun telah menyadari bahwa hidup di dunia hanya permainan dan tipu daya yang menyesatkan Hai hamba Allah yang durhaka!, mengapa kau tidak merasa malu mengerjakan dosa dan mengapa engkau tidak mampu menahan diri dari melakukan maksiat, hidup mu hanya di isi dengan usaha-usaha duniawi yang melalaikan ingat kepada Allah, kamu tidak mengenal mana yang haram dan mana yang halal, seolah-olah hidupmu akan abadi di dunia ini.

Hai hamba Allah, harta kekayaan yang telah engkau usahakan, kini bukan milikmu lagi, semua hartamu kini sudah diperebutkan oleh anak-anakmu sebagai harta warisan, mereka sudah tidak mencintaimu lagi mereka lebih mencintai harta warismu, padahal masa hidupmu berjuang untuk membahagiakan mereka. Engkau telah melupakan jalan Allah, padahal Dia telah memberimu nikmat yang banyak. Engkau habiskan hartamu untuk kesenangan hawa nafsu yang membahayakan iman. Kamu tak pernah bershadaqah, padahal jalan untuk mensyiarkan agama Allah sangat banyak. Kamu tidak pernah berinfaq, padahal jutaan fakir miskin selalu menanti uluran tanganmu. Hai hamba Allah, pernahkah kamu membaca ayat Allah yang berbunyi : yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, Dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat”, (QS. Asy-Syuara 88-91) Pada hari ini, harta benda dan anak isteri tidak bermanfaat lagi, kecuali bagi orang yang menjumpai Allah dengan hati yang tentram sejahtera.

Mendengar penjelasan dari malaikat maut si mayit menangis menjerit-jerit : a Allah, ya Tuhanku tundalah masa pencabutan nyawaku ini, kembalikanlah aku ke alam dunia aku akan beribadah dan bershadaqah, serta menjadi orang mu in yang shaleh. Allah berfirman : iap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (QS. Al-A af:34) Apabila ajal telah menjumpai mereka, tidak dapat ditunda-tunda dan tidak dapat pula dipercepat. Allah berfirman lagi : ekali-kali jangan curang, Karena Sesungguhnya Kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin, Tahukah kamu apakah sijjin itu?, (ialah) Kitab yang bertulis (QS. Al-Muthaffifi:7-9) Sebagian ulama ahli tauhid berpendapat, bahwa malaikat Izrail bertugas mencabut ruh para Nabi dan Rasul saja, sedangkan manusia, malaikat, jin dan binatang, ia memberi tugas kepada malaikat yang mendampinginya. Apabila seluruh makhluk telah dicabut nyawanya, hilanglah (terpejamlah) mata yang memenuhi seluruh tubuh Almaut dan berarti tugasnya sebagai pencabut ruh telah selesai, kecuali ada 8 malaikat yang tidak tercantum namanya ditubuh Almaut yaitu : malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan 4 malaikat pemikul Arsy.

Tatkala malaikat maut menerima tugas sebagai pencabut nyawa, ia bertanya kepada Allah, Ya Allah, bagaimana aku dapat mengetahui, bahwa pada saat ini ada seseorang dari hambamu yang akan mati Allah menjawab : Demi kekuasan yang berada di kedua tanganku, sesungguhnya aku telah mewakilkan bagi yang mengatur nafasnya, malaikat yang mengatur rizkinya dan malaikat yang mencatat amalnya. Apabila telah tiba ajal mereka akan datang kepadamu melaporkan tugasnya, jika ia orang shaleh, amalnya akan ditulis dengan cahaya, tapi jika ia orang durhaka, amalnya akan ditulis dengan bara api yang hitam, maka gugurlah daun yang bertuliskan namanya di bawah Arsy tepat dihadapan malaikat maut dan ia pun segera melaksanakan tugasnya. Syekh Ka b Al Ahbar berpendapat : Sesungguhnya Allah telah menciptakan sebuah pohon kayu yang tumbuh di bawah Arsy, pohon itu dinamakan Sajaratul Muntaha yang mempunyai daun sebilangan makhluk Allah, apabila seorang hamba memiliki jatah umur 40 hari lagi. Maka daun yang bertuliskan namanya berguguran tepat dihadapan malaikat maut, kemudian ia memerintahkan satu malaikat untuk mempersiapkan pencabutan ruhnya, dan semua penduduk langitpun tahu bahwa orang itu akan mati, padahal ia masih hidup di bumi 40 hari lagi.

Sebagian ulama berpendapat : apabila seorang hamba akan menemui ajalnya, Allah memerintahkan satu malaikat untuk menulis namanya dan di tempat mana ia akan mati, lalu dilaporkan kepada malaikat maut dan iapun segera menjalankan tugasnya. Imam Abu Laits berkata : Apabila seseorang hamba akan menemui ajalnya, berguguranlah daun kayu yang bertuliskan namanya. Jika daun itu berwarna hijau, orang itu dianggap celaka dan jika daunnya berwarna putih, orang itu akan selamat menghadap Allah.

Adapun tempat kematiannya telah ditentukan oleh Allah. Sesungguhnya Allah telah menciptakan satu malaikat yang bernama malaikat Arham, ia dan tentaranya bertugas menjaga seorang ibu yang sedang hamil, apabila telah genap 4 bulan, ia mencampur cairan janin bayi tersebut dengan tempat matinya nanti, maka apabila telah mahir kemanapun ia pergi, ia pasti akan menuju tempat kematiannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur n : Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”.

Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali-Imran:154) Diceritakan oleh seorang ulama, bahwa malaikat maut pernah bersilaturahmi kepada nabi Sulaiman as. Dengan menyamar sebagai manusia, pada saat itu Nabi Sulaiman as. Sedang bercakap-cakap dengan seorang pemuda. Setelah duduk, perhatiannya tidak terlepas kepada pemuda tersebut sehingga membuatnya menjadi ketakutan, lalu ia berkata kepada Nabi Sulaiman as. : a Nabi Allah, izinkanlah hamba pergi kenegeri Cina, hamba hendak mengadu nasib di sana.!?Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan angin untuk menbawanya ke negeri Cina, setelah pemuda itu pergi, malaikat maut mendekati Nabi Sulaiman. a Nabi Allah, hamba mendapat tugas dari Allah untuk mencabut nyawa pemuda tadi hari ini di negeri Cina dan pada mulanya hamba heran, mengapa ia berada disini sedang akhir hidupnya berada di negeri Cina, tapi setelah hamba mendengar percakapan tuan tadi, hilanglah rasa heran hamba..!?Nabi Sulaiman as. Tersenyum : pergilah kamu hari ini ke negeri Cina dan laksanakanlah tugasmu! Sesungguhnya Allah telah menentukan dimana seorang hamba akan menjumpai ajalnya Sebagian ulama berpendapat esungguhnya Allah-lah yang telah menghidupkan dan mematikan seluruh makhluknya, adapun kematian seorang hamba itu hanya disandarkan kepada malaikat maut, sebagai pelaksana tugas sedangkan pada hakekatnya Allah-lah yang telah mematikannya sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur n llah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum matiR (QS. Az-Zumar : 43)

Diceritakan pula oleh seorang ulama, bahwa ada seorang pemuda shaleh yang selalu berdo dengan ucapan Allahumma ighfirlii wa malakus syam Ya Allah ampunilah segala dosaku dan rahmatilah malaikat penjaga matahari Do ini selalu diucapkan dimanapun ia berada, sehingga membuat malaikat penjaga matahari minta izin kepada Allah untuk menjumpainya, dan Allah pun mengizinkannya. Setelah keduanya bertemu; malaikat penjaga matahari bertanya kepadanya : Hai pemuda, apa maksudmu selalu mendo kan aku?? Pemuda itu menjawab : ku ingin kau membawaku ke alam malaikat, lalu pertemukanlah aku dengan malaikat Izrail atau malaikat maut ntuk apa?? Tanya malaikat penjaga matahari. ku ingin bertanya kepadanya, kapan ajalku tiba dan dimana tempat kematianku nanti Atas izin Allah, pemuda itu pun dibawa oleh malaikat penjaga matahari untuk menemui malaikat maut setibanya di matahari, malaikat itu berkata : Tunggulah kamu disini sebentar, aku ingin menemui malaikat maut, dilangit keempat.

Setibanya disana, ia berkata kepada malaikat maut ai malaikat maut, ada seorang pemuda shaleh yang selalu mendo kan aku dan ia pun ingin sekali bertemu dengan mu ntuk apa?? Tanya malaikat maut. ia hendak menanyakan kapan ajalnya tiba, dimana tempat kematiannya nanti Malaikat maut menjawab : ai malaikat penjaga matahari, sesungguhnya ajal pemuda itu adalah kau ini, dan tempat kematiannya adalah dekat dengan matahari. Mendengar jawaban tersebut, malaikat penjaga matahari bergegas kembali ketempat pemuda itu menunggunya, dan benarlah pemuda itu telah meninggal. Dan sebagian ulama berpendapat bahwa hewan selalu berdzikir kepada Allah siang dan malam sebagaimana halnya para malaikat, apabila ia berhenti berdzikir, maka malaikat maut pun siap mencabut ruhnya.
E. Dalil Tentang Malaikat

Adapun ayat-ayat Al Qur’an yang menyebutkan tentang malaikat antara lain terdapat dalam surat:
Al-Baqarah: 177 dan 285
Ii-’Imr 39, 42, 124, dan 125
An-Nis 97 dan 172
Al-Anf 9 dan 12
Al-Hijr: 8
Al-Anbiy 19-20
Al-Ahz 56
Asy-Sy : 5
At-Tahr 4 dan 6
Al-Ma’ : 4
Kalau ada yang kurang silahkan ditambahkan!

Demikianlah pembahasan lengkap tentang Malaikat, Jika ada yang salah mohon untuk dimaafkan, Wallahu a amu Bisshowwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Kritik dan Saran Anda