Pages

AKU TERSESAT


Demikian adanya hati

Sudah pernah dan sering hancur karena mencintai

Walau pernah terkhianati hingga menutup diri

Hingga beberapa masa, aku merasa jera dan takut memulai lagi.


Lalu entah dari jalan mana engkau yang asing singgah di sini

Dari jarak yang jauh engkau mulai ku kagumi

Bercerita tentang rasa lewat puisi

Hingga malam mulai tak lagi sepi

Hingga setiap pagi layaknya bak musim semi


Sekali lagi aku menjadi dungu

Aku terlalu dini berharap gayuh bersambut

Bahkan aku terlalu percaya diri, bahwa hatimu juga tertaut

Sedangkan jauh bumi dari langit yang berpelangi lembut


Aku kemudian sempat menarik diri dari kenyamananmu

Aku takut tak bisa kembali karena tenggelam dalam rasaku

Hingga menyiksa dirimu dengan harapan yang tak tentu

Tertawan olehku yang tak mampu memberikanmu genggaman nyataku


Ketahuilah..

Aku selama ini remuk dan rapuh karna menahan rinduku

Sekian waktu aku telah mencoba menjadi batu

Aku mencoba tak peduli dengan rasa yang ingin melihatmu

Namun semakin aku membuang diri dari rasa padamu

Semakin aku terbantai dan terbelenggu waktu


Kini engkau hadir kembali penaka ratu

Dan aku tak mampu menahan untuk tidak menyambutmu

Karna aku juga ingin, namun sekali lagi aku terlalu pengecut untuk mengabarkanmu

Bahwa ada hati yang tak pernah melupakanmu

Bahwa ada hati yang selalu mengharapkanmu

Bahwa ada hati yang setiap saat tercabik-cabik karna meng-inginkanmu


Bantulah aku..

Aku kini tersesat dalam perasaanku sendiri

Aku ingin memilikimu, namun aku tau engkau meragukanku

Aku ingin bersamamu, namun aku tau, aku hanya tempat persinggahan sepimu

Kabarkanlah padaku, harus aku apakan hatiku?



Bantulah aku..
Jika tidak bisa engkau selamatkan siksa kalbuku
Maka bunuhlah aku dengan caci dan bencimu
Agar aku tak lagi berharap pulang ke hatimu
Hingga aku bisa lebur menjadi debu
Dan tak lagi merasakan sakit dan rindu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Kritik dan Saran Anda